Cari di blog ini

Rabu, 25 Maret 2015

SIKLUS HAID (WANITA)

  1. Pengertian 
    Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi olehhormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampaimenopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.

    Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya 
    darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

    Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokongdan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vaginaatau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
    Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004)
    Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi.Tanda dan gejala
  2. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:
    1. Siklus Menstruasi

      Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklus ovulasi dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

      fase menstruasi atau deskuamasi, fase post menstruasi atau stadium regenerasi, fase intermenstruum atau stadium proliferasi, dan fase pramenstruum atau stadium sekresi.
      Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim).  Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
      Siklus haid dapat ditinjau dari uterus maupun ovarium sebagai berikut :
      A. Siklus Uterus



      Siklus uterus berupa pertumbuhan dan pengelupasan bagian dalam uterus -
      endometrium. Pada akhir fase menstruasi endometrium mulai tumbuh kembali dan memasuki fase proliferasi. Pasca ovulasi, pertumbuhan endometrium berhenti sesaat dan kelenjar endometrium menjadi lebih aktif – fase sekresi.

      Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
      1. 
      Fase menstruasi atau deskuamasi
      Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale, stadium ini berlangsung 4 hari. Dengan haid itu keluar darah, potongan potongan endometrium dan  lendir dari cervik. Darah tidak membeku karena adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan - potongan mukosa.  Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid.

      2.
      Fase post menstruasi atau stadium regenerasi
      Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan endometrium secara berangsur - angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel - sel epitel kelenjar endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm, stadium sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.

      3.
       Fase intermenstruum atau stadium proliferasi
      Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal  ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat dibagi dalam 3 subfase yaitu :

      a. 
      Fase proliferasi dini
      Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke 4 sampai hari ke 9.
      Fase ini dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel, terutama dari mulut kelenjar. Kelenjar kebanyakan lurus, pendek dan sempit. Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas fase proliferasi : sel - sel kelenjar mengalami mitosis. Sebagian sediaan masih menunjukkan suasana fase  menstruasi dimana terlihat perubahan - perubahan involusi dari epitel kelenjar yang berbentuk kuboid. Stroma padat dan sebagian menunjukkan aktivitas mitosis, sel - selnya berbentuk bintang dan lonjong dengan tonjolan - tonjolan anastomosis. Nukleus sel stroma relatif besar karena sitoplasma relatif sedikit.


      b.
      Fase proliferasi akhir
      Fase ini berlangsung pada hari ke 11 sampai hari 14.
      Fase ini dapat dikenal dari permukaan kelenjar  yang tidak rata dan dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi. Stroma bertumbuh aktif dan padat.

      4. 
      Fase pramenstruum atau stadium sekresi
      Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28.Pada fase ini endometrium kira - kira  tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk keluk dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.

      Memang tujuan perubahan ini adalah untuk mempersiapkan endometrium menerima telur yang dibuahi. Fase ini dibagi atas :
      a. 
      Fase sekresi dini
      Dalam fase ini endometrium lebih  tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan, tebalnya  ± 4 – 5 mm. Pada saat ini dapat dibedakan beberapa lapisan, yaitu :
             1.
      stratum basale, yaitu lapisan endometrium bagian dalam yang berbatasan   dengan                     lapisan miometrium. Lapisan ini tidak aktif, kecuali mitosis pada kelenjar
             2.
      stratum spongiosum, yaitu lapisan tengah berbentuk anyaman seperti spons. Ini                       disebabkan oleh banyak kelenjar yang melebar dan berkeluk keluk dan hanya sedikit                    stroma         di antaranya.
             3.
      stratum kompaktum, yaitu lapisan atas yang padat. Saluran saluran kelenjar sempit,                   lumennya berisi sekret dan stromanya edema.

      b. 
      Fase sekresi lanjut
      Endometrium dalam fase ini tebalnya 5 – 6 mm. Dalam fase ini terdapat peningkatan dari fase sekresi dini , dengan endometrium sangat banyak mengandung pembuluh darah yang berkeluk keluk dan kaya dengan glikogen. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum. Sitoplasma sel sel stroma bertambah.  Sel stroma menjadi sel desidua jika terjadi kehamilan.

      Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklus ovulasi dan siklus luteal.



      1.       FASE FOLIKULER ( hari 1 – 10 )
            Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu / merangsang pertumbuhan 10 – 20 folikel namun hanya 1 folikel yang ‘dominan’ yang menjadi matang dan sisanya akan mengalami atresia.
      Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron yang rendah pasca fase haid sebelumnya.
      Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun akan kembali meningkat setelah masuk fase proliferasi

      2.       FASE FOLIKULER ( hari 9 -14 )

      • Follicle d’graaf : oosit dikelilingi oleh 2 – 3 lapisan sel granulosa yang disebut cumulus oophorus
      • Sejalan dengan maturasi folikel maka produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa meningkat dan mencapai puncaknya 18 jam menjelang ovulasi.
      • Folikel membesar dan membentuk ruang penuh cairan (ANTRUM) - follicle d’graaf.
      • Peningkatan estradiol menyebabkan penurunan FSH dan LH ( proses umpan balik negatif




        3.      
        SIKLUS OVARIUM : OVULASI ( hari 14 )
      •    Pembesaran folikel yang cepat dan diikuti dengan protrusi permukaan cortex ovarium serta keluarnya oosit berikut dengan cumulus oophorus ( ovulasi )
      •     Peristiwa ini kadang disertai rasa nyeri : mittelschmerz
      •    Kadar estradiol yang meningkat dengan cepat menjelang ovulasi menyebabkan kenaikan kadar LH secara mendadak dan penurunan FSH pada pertengahan siklus (mekanisme umpanbalik positif )
    2. SIKLUS OVARIUM : FASE LUTEAL ( hari 15 - 28 )
      Sel-sel granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami luteinisasi dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM

Fisiologi Alat-alat Reproduksi Wanita

           Fisiologi Alat – Alat Reproduksi Wanita




Dalam masa kanak – kanak, ovarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat dan belum menunaikan fungsinya dengan baik.
Baru jika tercapai usia pubertas, maka terjadilah perubahan – perubahan dalam ovarium yang mengakibatkan pula perubahan besar pada seluruh badan wanita.
Pubertas tercapai pada umur 12 – 16 tahun dan dipengaruhi oleh keturunan, bangsa, iklim, dan lingkungan.

Kejadian yang terpenting dalam pubertas adalah timbulnya haid yang pertama kali ( menarche ).
Walaupun begitu, menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi pertumbuhan payudara ( thlarche ), kemudian tumbuh rambut kemaluan ( pubarche ), disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak.
Barulah terjadi menarche, dan sesudah itu haid dating secara siklik.

Haid ( menstruasi ) adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan tugasnya.

Dalam pubertas, anak tumbuh dengan cepat dan mendapatkan bentuk tubuh yang khas bagi jenisnya.
Dengan pubertas ini maka wanita masuk dalam masa reproduktif, artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira – kira 30 tahun.

Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam klimakterium.
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan senium. Dalam klimakterium, haid berangsur – angsur akan berhenti : mula – mula haid menjadi sedikit, kemudian terlampaui 1 atau 2 bulan dan akhirnya berhenti sama sekali.

Wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
Kejadian ini disebut
  Menstruasi atau Haid 



 Siklus Menstruasi :
·      Jika kita memperhatikan selaput lendir rahim dari hari ke hari maka ternyata terjadi perubahan – perubahan yang berulang – ulang.
·        Selama ± 1 bulan, dapat kita bedakan 4 masa ( stadium ) :
1.      Stadium menstruasi atau desquamasi :
Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan ; hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut stratum basale, stadium ini berlangsung 4 hari.
Jadi dengan haid itu keluar darah, potongan – potongan endometrium dan lendir dari cervix.
Darah itu tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan – potongan mucosa. Hanya saja jika banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan – bekuan darah dalam darah haid.
Banyaknya perdarahan selama haid normal ± 50 cc.

2.    Stadium post menstruum atau stadium regenerasi :
Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan, berangsur – angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari sel epitel kelenjar – kelenjar endometrium.
Pada saat ini tebalnya endometrium ± 0,5 mm, stadium ini sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.

3.     Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi :
Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm.
Kelenjar – kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain hingga berkelok.
Stadium poloferasi berlangsung dari hari ke- 5 sampai hari ke- 14 dari hari pertama haid.

4.  Stadium pra menstruum atau stadium sekresi :
Pada stadum ini endometrium kira- kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur.
Maksud dari perubahan ini tidak lain daripada mempersiapkan endometrium untuk menerima telur.
Pada endometrium, sudah dapat dibedakan lapisan atas yang padat ( stratum compactum ) yang hanya ditembus oleh saluran – saluran keluar dari kelenjar – kelenjar, lapisan mampung ( stratum spongiosum ), yang banyak lubang – lubangnya karena disini terdapat rongga dari kelenjar – kelenjar dan lapisan bawah yang disebut stratum basale.
Stadium sekresi ini berlangsung dari hari ke- 14 sampai hari ke- 28.
Jika tidk terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.




 Pembagian lain adalah :
                                I.       Stadium menstruasi ( hari 3 – 5 )
                              II.      Stadium poliferasi, dibagi dalam :
ü Stadium poliferasi dini
Endometrium tipis tebalnya ± 2 mm.
Kelenjar – kelenjarnya lurus, epitelnya kubis rendah, intinya dibasal.

ü Stadium poliferasi lanjut
Endometrium jadi lebih tebal, hal ini karena bertambahnya stroma akibat pemecahan sel – sel.

                            III.     Stadium sekresi, dibagi 2 :
ü Stadium sekresi dini
Lebih tipis daripada fase sebelumnya.
Hal ini oleh karena kehilangan cairan, tebalnya ± 4 – 5 mm.
Pada saat ini lapisan terbagi dalam beberapa bagian.

-         Stratum basale
Lapisan dalam yang berbatasan dengan lapisan otot, in-aktif kecuali mitosis pada kelenjar.

-         Stratum spongiosum
Lapisan tengah terbentuk anyaman seperti spons, ini disebabkan kelenjar – kelenjar yang banyak, melebar dan berkelok – kelok dengan stroma yang sedikit diantaranya.

-         Stratum compactum
Lapisan permukaan, saluran kelenjar yang sempir, lumennya berisi secret, stroma yang berlebihan dan memperlihatkan oedema.

ü Stadium sekresi lanjut
Tebalnya ± 5 – 6 mm.
Adalah peningkatan dari fase sebelumnya, dimana endometrium sekarang sangat vaskuler, kelenjar sangat banyak berkelok – kelok, kaya dengan glycogen.
Jadi, sangat ideal untuk nutrisi dan perkembangan ovum.
Sel stroma sitoplasmanya bertambah; pada kehamilan sel stroma ini akibat pengaruh progesteron menjadi sel decidua.
Pembuluh darah tumbuh cepat hingga berkelok dan terdapat pada lapisan compacta.


   IV.     Stadium pre menstruil :
Ada infiltrasi sel – sel darah putih bisa PMN atau sel bulat.
Stroma mengalami disintegrasi, dengan hilangnya cairan dan secret maka akan terjadi collaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini terjadi Vasokonstriksi (ischaemic phase ), kemudian pembuluh darah itu ber-relaksasi dan akhirnya pecah.
Masa dari hari pertama haid sampai hari pertama haid yang berikutnya disebutsiklus.
Siklus haid yang normal adalah ± 28 hari  ( antara 3 minggu dan 5 minggu ).
Hari pertama dari haid adalah hari pertama dari siklus yang baru.
Lamanya haid ± 4 – 5 hari, hari pertama darah yang keluar sedikit, hari kedua biasanya paling banyak lalu berangsur kurang sehingga terhenti pada hari ke- 4 atau ke- 5.
Darah haid biasanya tidak membeku, kalau ada bekuan menandakan bahwa banyaknya darah haid berlebihan.
Sewaktu haid kebanyakan wanita merasa kurang senang; ada yang merasa gelisah, sakit punggung, dan lainnya.
Buah dada agak nyeri dan mungkin sedikit membengkak.
Kadang – kadang ada perdarahan yang sedikit antara dua haid yang disebut,perdarahan intermenstruil.
Ternyata bahwa perubahan – perubahan pada endometrium tak berdiri sendiri tapi dipengaruhi pula oleh kejadian dalam ovarium.

Siklus ovarium
Dalam ovarium dikatakan bahwa terdapat banyak sel – sel telur muda yang dikelilingi oleh sel – sel gepeng dan bangunan ini disebut, folikel primordial.
Sebelum pubertas, ovarium masih dalam keadaan istirahat, akan tetapi waktu tercapai pubertas maka karena pengaruh salah satu hormon dari lobus anterior hypophyse ialah hormone perangsang folikel ( follicle stimulating hormone, FSH ), maka beberapa folikel primordial mulai tumbuh, walaupun biasanya hanya satu yang menjadi masak dan kemudian pecah sedagkan yang lainnya mati.

Pemasakan folikel primordial terjadi sebagai berikut :
Mula – mula sel – sel sekeliling ovum berlipat ganda, kemudian di antara sel – sel ini timbul sebuah rongga yang berisi cairan, ialah liquor folliculi.
Ovum sendiri terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga folikel.
Tumpukan sel dengan sel telur di dalamnya disebut, cumulus oophorus.
Antara sel telur dan sekitarnya terdapat zona pellucida.
Sel – sel granulose lainnya yang membatasi ruangan folikel disebutmembrane granulose.
Dengan tumbuhnya folikel jaringan ovarium sekitar folikel tersebut, terdesak keluar dan membentuk 2 lapisan ialah, theca interna yang banyak mengandung pembuluh darah dan theca externa yang terdiri dari jaringan ikat yang padat.

Folikel yang masak ini disebut folikel de Graaf.
Folikel de Graaf menghasilkan estrogen dan ternyata tempat pembuatan hormon ini pada theca interna.
Sebelum pubertas, folikel de Graaf hanya terdapat pada lapisan dalam dari cortex ovarium dan tetap tinggal di lapisan tersebut.
Setelah pubertas juga terbentuk di lapisan luar dari cortex, pada diameter 10 – 12 mm. Folikel tersebut mendekati permukaan, malahan menonjol keluar, karena lig. Folliculi makin lama makin tinggi, tetapi untuk terjadinya ovulasi bukan hanya tergantung pada tekanan tinggi tersebut, melainkan juga harus mengalami perubahan – perubahan nekrobiotik pada permukaan folikel – folikel.
Pada permukaan ovarium sel – sel menjadi tipis hingga pada suatu waktu folikel akan pecah dan mengakibatkan keluarnya liquor folliculi bersama dengan ovumnya yang dikelilingi oleh sel – sel cumulus oophorus.
Keluarnya sel telur dari folikel de Graaf dan pecahnya folikel de Graaf disebut,ovulasi. Sel – sel granulosa yang mengelilingi sel telur yang telah bebas itu disebut, corona radiata.
Setelah ovulasi, maka sel – sel granulosa dari dinding folikel mengalami perubahan dan mengandung zat warna yang kuning yang disebut, lutein.
Dengan demikian maka sisa folikel berubah menjadi butir yang kuning yang disebut, corpus luteum.
Corpus luteum mengeluarkan hormone yang disebut, progestron di samping estrogen.
Tergantung apakah terjadi konsepsi ( pembuahan )atau tidak, corpus luteum dapat menjadi corpus luteum graviditatum atau corpus luteum menstruationum.



·         Corpus luteum menstruatinonum :
Mempunyai masa hidup kira – kira 8 hari, setelah ia berdegenerasi dan diganti dengan jaringan ikat yang sangat menyerupai stroma ovarium.
Corpus luteum yang berdegenerasi disebut :
Corpus albicans : yang berwarna putih. Dengan terbentuknya corpus albicans maka pembentukan hormon progesteron dan estrogen mulai berkurang, malahan berhenti sma sekali.

Ini menghasilkan ischemia dan necrosa endometrium yang kemudian disusul dengan menstruasi. Ternyata bahwa estrogen menyebabkan poliferasi dari endometrium, fase proliferasi ini disebut juga fase follikuler atau pra-evulatoir yang berlangsung dari hari pertama menstruasi sampai ovulasi.
Masa setelah terjadinya ovulasi sampai terjadinya menstruasi disebut fase sekresifase luteal atau post-ovulatoir.

·         Corpus luteum graviditatum :
Setelah terjadi ovulasi maka sel telur yang merupakan sel terbesar dari badan manusia dengan ukuran ± 0,2 mm masuk ke dalam tuba dan terus dibawa ke cavum uteri.
Hal ini dimungkinkan karena pada waktu ovulasi, ujung ampulla tuba menutup permukaan ovarium dan selanjutnya sel telur digerakkan oleh peristaltic dan rambut getar dari sel – sel selaput lendir tuba ke arah cavum uteri.

Jika tidak terjadi penghamilan ( fertilisasi ) maka sel telur akan mati dalam beberapa jam.
Jika terjadi penghamilan maka terjadilah pertemuan dan persenyawaan dari sel telur dan sel mani dalam ampulla tuba.

Sel telur yang telah dibuahi itu berjalan ke cavum uteri dan sesampainya dalam cavum uteri menanamkan diri dlam endometrium ( nidasi ).
Zygot ( sel telur yang dibuahi ) mengeluarkan hormon – hormon hingga corpus luteum yang biasanya hidup ± 8 hari sekarang tidak mati  malahan tumbuh menjadi lebih besar dan disebut, corpus luteum gravididatum yang hidup sampai bulan ke- IV dari kehamilan.
Setelah bulan ke- IV maka fungsinya diambil alih oleh plasenta.
Karena corpus luteum tidak mati, maka progesteron dan estrogen terus terbentuk, endometrium dengan demikian tidak mati malahan menjadi lebih tebal dan berubah menjadi decidua.
Itu sebabnya selama kehamilan berlangsung, tidak ada haid.
Kadang – kadang sel telur dari salah satu ovarium tidak masuk ke dalam tuba yang sepihak tapi dengan jalan ayang panjang melalui rongga perut masuk ke tuba yang berlawanan.
Kejadian ini disebut, migration externa.
Secara ikhtisar, perubahan – perubahan pada endometrium dipengaruhi oleh kejadian – kejadian dalam ovarium.
Tapi ternyata kejadian dalam ovarium dipengaruhi oleh kelenjar yang lebih tinggi kedudukannya yaitu kelenjar hypophyse.

Hypophyse bagian depan menghasilkan 3 buah hormon :
1.      FSH ( Follicle Stimulating Hormone )
FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita menopause.
FSH mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai dewasa.
FSH dibentuk oleh sel B ( Basofil ) dari lobus anterior hypophyse.
Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan atau pemberian estrogen dalam jumlah cukup; suatu keadaan yang didapat pula pada kehamilan ( negative feed back ).

2.    LH ( Luteinizing Hormone; ICSH – Insterstitial Cell Stimulating Hormone ) :
Pada binatang percobaan ( tikus ) yang telah mengalami hypophysectomie dapat menyebabkan regenerasi sel – sel interstitial testis pada tikus jantan.
LH ini dapat didapat dari urine laki – laki maupun wanita, ditemukan banyak pada wanita menopause.
LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadi sekresi estrogen dari folikel de Graaf.
LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahuluan dari progesteron dalam sel granulosa. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah cukup besar, maka akan menyebabkan pengurangan produksi FSH, sedangkan produksi LH malah bertambah; hingga tercapai suatu ratio produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi.

3.      Prolactin ( Luteotropin = LTH ) :
Ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, pada masa laktasi dan post menopause.
Dibentuk oleh sel Alpha ( Asidofil ) dari lobus anterior hypophyse.
Fungsi hormon ini adalah untuk memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari corpus luteum.
Ternyata hyphophyse pun dirangsang dan di atur oleh pusat yang lebih tinggi yaitu hypothalamus yang menghasilkan gonadotropin releasing factors hypophysiotropin ).

Fungsi hypothalamus :
Diduga bahwa pada tuba cinerium terdapat “sex centrum” yang menghasilkan zat yang bersifat decapeptid dan disebut “releasing factors” yang merangsang hypophyse untuk melepaskan gonadotropin.

Hypothalamus juga mengeluarkan prolactin inhibitory hormone ( PIH ) yang mengerem produksi prolactin.

Senin, 09 Maret 2015

Nasihat Hati

Ada yang pernah mengatakan kepada saya, “orang belum tentu mendengar nasihat dari kita; karena mereka sedang menilai kita”. Yang pasti, kita pernah dinasihati, bahkan sejak kecil pun, entah berapa ratus kali kita dinasihati orang tua. Apapun yang dikatakan orang, kalau itu berupa nasihat; pasti lebih banyak mengarah kepada yang baik-baik.  Tepatnya, banyak sekali harapan yang diinginkan lewat sebuah nasihat; Tidak bisa disangkal bahwa, mengenai hal ini, terkadang meskipun telah sering dinasihati – anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun, tetap melakukan kesalahan, seolah-olah tidak peduli dengan keadaan sekitar; Dilain sisi, pada saat yang bersamaan, tidak jarang orang yang suka menasihati pun ada dalam kenyataan yang sama, bahkan lebih buruk. Yang lucunya, saya pernah melihat orang yang lagi mabuk menasihati saudaranya ha ha ha ha , kira-kira yang menasihati ingat tidak, apa yang dikatakannya setelah sadar ?
Secara jujur, diakui bahwa kata-kata nasihat sangat mudah keluar dari mulut kita; Tanpa melakukan perenungan yang dalam serta doa yang sungguh kepada Tuhan untuk menerima Roh Kudus menguasai kita; Hal seperti ini, dikatakan karena tidak kurang dari orang tua yang sering menasihati anak-anak dengan tindakan-tindakan yang tidak terpuji (“kekerasan”); “Padahal Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas” (1 Tim.1:5)
Sudahkah dengan tepat, kita menasihati orang dan meraka merasa tersentuh dengan kepedulian kita terhadap seluruh keberadaannya ! atau jangan-jangan kita malah gagal menasihati orang lain – sebab kita adalah orang-orang yang kelihatan seperti penasehat yang tidak lebih baik dari mereka yang pernah melakukan kesalahan !
Paulus dalam perikop ini, menasihati jemaat-jemaat ditesalonika untuk tetap berdoa (ayat 16). Berdoa berarti harapan untuk tetap berada di jalan Tuhan bisa dipertahankan, sebab tanpa doa, kita tidak lebih dari manusia-manusia yang hidup tanpa arah.
Kita Semua terpanggil untuk menghadirkan damai bagi Semua orang, dan untuk menjalani hari-hari hidup ke depan, saling menasihati sangatlah baik dan diperlukan dalam upaya pencapaian hidup yang lebih berarti. Paulus menasihati jemaat Tesalonika, karena jati dirinya telah teruji dalam Perjuangan Imannya kepada Yesus Kristus (Bnd. Flp.2:1)
Nasihat dan harapan baik, memang bertujuan untuk terciptanya pola hidup yang punya nilai; tetapi, agar menjadi lebih berarti, kita semua harus memulai segala sesuatu lewat proses pengujian terlebih dahulu; “Siapa sebenarnya kita; Untuk apa kita ada di tengah-tengah keluarga, jemaat dan masyarakat ;  Dan, sudah sejauh mana kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan ?”
Sebab sadar atau tidak, kita yang suka menasihati, sedang dinilai oleh orang lain juga. Bagaimana kalau orang Kristen yang suka menasihati itu, tidak mempersiapkan diri dengan doa, malah sebaliknya; salah satunya –  menguatkan diri dengan minuman keras – baru bisa menasihati; saya kira lebih banyak penilaian buruk tentang ini.
Baik atau buruk keberadaan kita, tetap saja akan menjadi sasaran penilaian orang lain; sehingga respek atau tidaknya orang lain terhadap kita, tergantung juga dari penilaian mereka terhadap kita.
Bagi orang percaya; Tuhan menghendaki kita selalu hidup dalam pengucapan syukur yang dibarengi dengan perbuatan baik, bukannya kata-kata kosong tanpa bukti.    
Apa yang hendak dilakukan setelah ini ? Dikatakan dalam Mazmur 16:7 “Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku”. Bukan hanya ketika kita bangun pagi dan bersiap-siap melakukan aktifitas, atau di siang hari disaat kita sedang kelelahan mencari nafkah; tetapi malam hari juga Roh Kudus Mengisi Hati Nurani, menguasai, mempersiapkan,  dan mengajari kita tentang apa yang baik untuk dilakukan dibesok hari. Amin !!!

Cerita Seorang Prajurit Dari Tapal Batas (2)

Cerita Seorang Prajurit Dari Tapal Batas (2)

Saya kurang tahu, apakah ini "Kisah Nyata" atau "Fiksi" semata-mata, namun apa salahnya dishare juga. Mungkin bisa menjadi bahan bacaan menjelang tidur. 

Pandangannya menerawang jauh ke arah ujung langit. Mungkin kata-kataku tadi menyentakkan nuraninya. Di hatinya masih terpatri kenangan tiga tahun silam. Ya, teringat dengan istrinya yang waktu itu baru saja dinikahinya. Belum genap seminggu bergaul, dengan sangat terpaksa ia harus meninggalkan istrinya itu, untuk kembali menjalankan tugas, lebih cepat dari permintaan cutinya. Sebab ada tugas mendadak, ia kembali dipanggil masuk barak. Hingga kini ia hanya memendam kerinduan yang mendalam terhadap istrinya. Terakhir ia sempat ke Medan pulang kampung menengok istrinya itu yang kini sudah tinggal di rumah ibunya. Ya, cuma sekali itu dalam kurun tiga tahun terakhir ini, sebab tugas demi tugas terus memanggilnya.

“Istriku sehat, ia senang mendengar kabarku. Wah aku sudah jadi ayah, Yung. Tak terasa sudah tua juga kita sebentar lagi. Tak terasa, sudah kakek-kakek saja kita. Makanya kau cepat-cepat menikah, Buyung, sebelum kau terlambat, nanti tua kau tak ada lagi gadis yang mau he… he…,” tuturnya dengan logat Medan kental yang selalu menyapaku ketika ia menceritakan kabar istrinya kepadaku.

Aku kadang hanya senyum kecil membalasnya. Setidaknya di tempat tugas ini aku masih memiliki seorang sahabat. Mungkin ia beruntung memiliki istri yang memahami kondisi dan pekerjaan suaminya. Memang harus begitu menjadi istri seorang tentara. Apalagi masa-masa perang dan keamanan negara terancam, sang istri pun harus siap dengan risiko apa pun. Doa restu dan dukungan moral istri adalah sebuah kekuatan yang tak terkira kuatnya membantu tegarnya semangat sang suami dalam menjalankan tugas negara.

Cerita tentang Ramses, aku teringat dengannya di Secaba dulu. Dia adalah temanku sesama pendidikan dulu. Aku satu kompi dengan-nya, malahan aku satu kamar dengannya. Ia mudah bergaul dan aku sangat akrab dengannya. Senasib sepenanggungan. Ia sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri. Di barak aku seperti mendapatkan seorang kakak laki-laki yang dulu selalu kuimpikan. Jika ada kesempatan, aku selalu mengajaknya pulang ke kampung halamanku di Bukittinggi, karena jarak Padangpanjang dengan kampungku tidak terlalu jauh. Ia juga akrab dengan keluargaku, dengan ayahku. Ia termasuk tentara yang disiplin. Di antara kami ia yang paling kuat. Tubuhnya tegap dan tinggi kekar. Segala lomba adu kekuatan stamina di barak mulai adu panco, push-up, sampai lomba lari, ia nomor satu. Tak ada yang mampu mengalahkannya. Kami sering memanggilnya Letnan Samson. Tapi masalah cewek dia paling apes. Setiap kali dia naksir cewek, cintanya selalu kandas. Dalam pertemanan ia termasuk orang yang sangat setia dengan yang namanya kawan. Pernah suatu kali kami sama-sama jatuh cinta dengan seorang perawat di rumah sakit tentara. Karena ia lebih menghargai pertemanan ia malah mengalah dan melepaskan sang perawat itu menjadi pacarku.

Aku bangga dengannya, punya sahabat dan saudara seperti Ramses. Semenjak tamat Secaba kami memang tidak lagi bersama-sama, cuma kebetulan kami disatukan kembali dalam tugas di tapal batas ini. Jadilah kami senasib sepenanggungan sambil reunian. Bedanya cuma ia lebih laku dibandingkan denganku, ia sudah beristri dan malah sudah menjadi ayah, sementara aku masih betah menjadi lajang.

Cerita itu turun seperti air hujan yang tercurah dari langit dan terus mengalir menuju ceruk, kanal dan sungai-sungai di tepian bukit menuju muara. Daun yang gugur berganti dengan tunas-tunas baru yang mendesak. Musim hujan yang sembab berganti dengan kemarau yang kering. Siklus hidup terus berjalan seperti roda yang berputar. Waktu demi waktu telah kulalui di setiap tempat tugas dengan penuh rasa tanggung jawab meski jemu kadang meraja. Hari-hari berganti, siang menjadi malam, pagi menjelma, musim demi musim bergulir, seperti air mengalir tetapi pemandangan yang kulihat masih tetap sama.

Rutinitas yang aku lalui masih sama, tak ada yang berubah. Kehidupanku sebagai prajurit di tapal batas tak jauh berubah. Masih sama seperti tahun sebelumnya. Yang berubah mungkin aku tak lagi bersama Ramses, temanku itu, saudaraku itu, si Letnan Samson. Ia sudah tak lagi satu tim denganku, tidak lagi bersamaku di sini di pos jaga ini. Setengah tahun yang lalu ia ditarik ke sebuah pos jaga baru di wilayah timur laut. Lebih jauh ke arah timur provinsi ini. Aku sudah tidak lagi berkomunikasi dengannya; aku sudah kehilangan kontak dengannya. Tetapi itu semua sudah aturan. Lagi aku tegaskan, inilah kehidupan tapal batas. Sewaktu-waktu keadaan dapat berubah. Kemarin aku masih dapat berkumpul dengan sahabat lama tetapi mungkin besok kami sudah digilirkan, berpisah bahkan tak bertemu lagi. Aku masih tetap di pos jaga ini.

Memasuki bulan ketiga keadaan cukup berubah. Ancaman wilayah tapal batas mulai meningkat. Untuk itu kami mesti meningkatkan penjagaan dan kewaspadaan. Ini bermula dari semakin memanasnya situasi di beberapa tempat di Papua. Aktivitas orang-orang bersenjata tak dikenal mulai berani menyerang kawasan vital milik pemerintah.

Beberapa waktu yang lalu terjadi penembakan demi penembakan terhadap tim penjaga aset pemerintah di Papua. Belum dipastikan pihak mana yang bertanggung jawab. Disinyalir pihak Tentara Pembebasan Papua Barat (TPN) atau pihak OPM. Belum lagi ulah residivis bersenjata yang memanfaatkan masyarakat pribumi. Mereka mengeruk untung di tapal berbatasan. Mereka kadang melakukan penyelundupan dan perdagangan gelap. Persoalan lebih berat lagi, ada sinyalemen yang mengatakan di balik aksi itu semua ada oknum tentara yang membeking. Lagi-lagi rumor tidak sedap itu aku dengar. Beberapa minggu yang lalu pos jaga TNI di distrik Skamto kembali diserang oleh OPM. Meski tak ada korban jatuh di pihak TNI, ini menandakan aktivitas kelompok bersenjata itu sudah kembali berani main petak umpet dengan TNI.

Desember yang sembab di penghujung tahun. Lagi kuncup-kuncup hujan menyumbul di antara ceruk-ceruk kabut langit kelam Papua. Dingin dan sembab bertahta di mana-mana. Pohon- pohon tinggi menjulang di kaki-kaki bukit dan jurang-jurang yang dalam. Kabut menyelinap dalam-dalam. Kami satu regu baru saja melakukan patroli. Kami melewati sebuah sungai dan terus menyusuri pinggirannya dengan senjata laras di tangan, dengan sikap siaga kami terus bergerak. Beberapa kali kami berpapasan dengan penduduk pribumi. Tidak ada hal-hal yang mencurigakan dari mereka. Mereka bukan OPM atau TPN. Kali ini ada hal ganjil rasanya, ya ganjil bagiku karena memang sama sekali aku tak mendapati Ramses di sampingku. Aku merasa kehilangan dia, bagaimana kabarnya, entahlah.
Kami melewati sebuah tebing yang curam, tebing itu kuyakini merupakan tapal batas dengan negara tetangga Papua Nugini. Dengan sangat hati-hati kami menyelidiki keadaan sekitar masih sepi, hanya suara gemericik air sungai. Aku selaku pimpinan regu memerintahkan Serka Bambang untuk mengamati suasana dari atas puncak tebing. Entah mengapa tiba-tiba saja ada hal aneh yang aku rasakan, bukan karena tidak ada Ramses di reguku tetapi sebuah hal lain. Naluri prajuritku menuntunku untuk waspada. Aku memberikan aba-aba agar semua anggota regu yang kupimpin tetap dalam kondisi waspada........

Benar saja di atas tebing ini kami memperhatikan gerak-gerik beberapa warga pribumi, senjata mereka lengkap. Kami yakin mereka bukanlah kelompok sembarangan, sebab di antara mereka juga terdapat beberapa orang berbadan tegap dan memakai sepatu laras dan berseragam layaknya tentara dan terlatih. Tapi siapa mereka, belum dapat kupastikan apakah dari pihak TNI atau kelompok separatis bersenjata.

Dari atas tebing kami masih terus memperhatikan dengan sangat hati-hati. Jelas mereka tengah melakukan sesuatu, tapi apa, belum bisa kami pastikan. Butuh jarak lebih dekat lagi agar kami dapat mengamati gerak-gerik mereka dengan leluasa.

“Bang, kamu arah samping, sisir sebelah selatan. Aku dan yang lain menyisir sebelah utara, dan kamu Rob, tetap berjaga dari atas sini. Lindungi kami. Kita akan amati apa yang mereka lakukan,” tegasku setengah berbisik.

Semuanya paham akan maksudku. Kami menyisir pelan-pelan, menyelinap di antara semak belukar, mendekat ke arah kelompok yang mencurigakan itu. Darahku berdegup kencang. Meski hal semacam ini sering kualami, namun aksi pengintaian kali ini sungguh sangat mencemaskan dan dramatik. Sebab, aku tahu hal ini berisiko tinggi dengan terjadinya kontak senjata.
Ternyata mereka berasal dari kelompok bersenjata, tapi di antara mereka ada yang mengenakan atribut prajurit TNI. Siapa mereka, dan apa yang mereka lakukan? Belum hilang rasa penasaranku,
Tang!.Tang!..Tang!! Retetet...! Retetet...! Retetet...!

Tiba-tiba bunyi tembakan memecah keheningan hutan ini. Aku berlindung dan memerintahkan anggotaku untuk berlindung. Aku yakin keberadaan kami sudah diketahui oleh mereka.
Tang!.Tang!..Tang!! Retetet...! Retetet...! Retetet...!
Tang!.Tang!..Tang!! Retetet...! Retetet...! Retetet...!

Rentetan tembakan kembali menyalak, aku membalas. Beberapa yang lain juga membalas. Lama terjadi kontak senjata. Posisi kami di atas tebing; mereka di bawah. Jelas kami sangat diuntungkan. Ditambah dengan latihan perang yang kami miliki, dengan mudah kami dapat memukul mundur serangan demi serangan dari kelompok itu.

Beberapa anggota kelompok itu tertembak. Beberapa orang terkapar tak bernyawa, luka tembak di kepala. Satu orang lagi masih bernyawa sementara dua orang anggota berhasil kabur. Keberuntungan berpihak kepada reguku. Sama sekali tak ada anggota reguku yang terluka. Kami menyisiri keadaan sekitar untuk memastikan aman, mengumpulkan korban.

Sungguh aku tak menyangka, sungguh aku tak menduga temanku Ramses, sahabatku si Letnan Samsonku itu, orang yang aku banggakan, orang yang menyulut semangatku menjadi TNI, ternyata kini terlibat dalam aksi yang memalukan ini. Ia yang kini berada di depanku dengan satu luka tembak di kakinya. Ia ternyata diam-diam terlibat sebagai anggota TNI yang membeking aksi perdagangan gelap ini.
“Munafik, jadi selama ini kata-katamu kepadaku hanya kedok semata,” ujarku.
Ia tak berkata lagi. Pandangannya jauh terhunus ke langit sesak. Hujan masih menggelegar. Sore menjelang gelap itu semua begitu lembayung dalam lembab. Entah rasa apa yang muncul dan bergejolak di benakku. Ia yang kini terkapar di hadapanku adalah lawanku yang juga sahabatku.
“Kenapa, Ram, kenapa kaulakukan semua ini? Kenapa?”

Aku mengangkat kerah bajunya, aku emosi, aku kalut, aku marah padanya. Ia tersenyum kecut.
“Kau tahu, Yung, aku tak tahan lagi, Yung. Aku bosan hidup bersemedi dengan segala kesengsaraan dan sama sekali aku tak mendapatkan apa-apa. Ah persetan dengan pengabdian. Hidup tetap tak punya apa-apa. Gaji kecil itu yang kuharapkan, aku muak aku bosan,” ujarnya dengan nafas sesak.
“Kini kau bukan sahabatku, Ramses. Aku baru sadar ternyata selama ini kata-katamu padaku hanyalah dusta semata.”

“Alah persetan dengan janji di barak dulu, persetan dengan segalanya, dengan tanah Pertiwi ini. Apa lagi yang kita harapkan, Yung? Menjadi tentara dengan gaji kecil hidup sengsara di tapal batas ini? Ingat, Yung, istri kita, anak kita, keluarga kita butuh uang, butuh biaya. Jika cuma mengandalkan gaji seorang tentara mana mungkin kita bisa memenuhinya semua. “Hehe… hehe… di tapal batas ini memangnya ada sahabat, Yung? Dasar prajurit idealis kere kau, Yung,” ujarnya mengejek.

Aku marah, aku panas dengan perkataan Ramses tadi, aku tampar ia dua kali. Ia sama sekali tak membalasnya. Pipinya pecah darah segar membasahi mulutnya, lalu bercampur dengan air hujan membasahi bajunya. Aku menatapnya dalam-dalam. Aku tak menyangka akan bertemu dengannya lagi dalam kondisi seperti ini, saling berhadapan dengan senjata laras berhadapan. Pilu, hancur hatiku hilang seorang sahabat di hatiku. Aku betul-betul telah dikhianati oleh seorang sahabat yang nyata-nyata dulu aku kagumi. Aku sadar dari peristiwa itu, kehidupan di tapal batas memang bisa memutarbalikkan semua yang ada. Termasuk arah dan jalan pikiran seorang prajurit.

Peristiwa itu telah terjadi dua tahun silam. Hujan demi hujan di tapal batas telah menghanyutkan segala kenangan yang baik dan buruk. Yang baik menjadi kenangan, yang buruk biarlah tersimpan atau terkubur dalam-dalam, tidak lagi untuk diingat. Semenjak peristiwa itu aku tidak lagi mendengar kabar dari sahabatku itu yang sudah aku anggap sebagai musuhku. Ia tidak hanya menjadi pengkhianat dari persahabatanku, tetapi juga telah berkhianat atas negara dan bangsa ini. Harusnya ia kubunuh saja dulu sewaktu di hutan pinggir sungai perbatasan dulu. Akan tetapi nyatanya aku tak mampu. Aku tak tega melihat bayangan istrinya dan anaknya yang masih mengharapkannya.

Aku dan anggota reguku menyimpan rahasia tentang kejadian baku tembak itu. Membungkus rahasia peristiwa baku tembak itu dalam-dalam di palung hati kami masing-masing. Dalam hati aku berniat akan melupakan Ramses dalam hidupku. Aku tak mau lagi mengingat si pengkhianat itu dalam hidupku. Semenjak itu Ramses pun tak lagi aku dengar kabarnya. Ia sudah menghilang seperti ditelan bumi.
Hujan semakin menjadi-jadi, petir menggila, menebarkan lidah api menjilat-jilat ke beberapa pohon. Suaranya bergemuruh hebat menyentakkan setiap indra pendengaran makhluk hidup. Barangkali ini misi terakhirku di tanah Cendrawasih ini. Sesudah keadaan aman aku berencana akan meminta izin untuk menjenguk keluargaku, ayah dan ibuku. Aku rindu mereka. Sudah beberapa hari aku di kota Jayapura. Keadaan sudah dapat dikatakan aman. Aktivitas gangguan keamanan sudah tidak sering lagi terjadi. Meskipun ada letup-letup kecil namun sudah dapat diredam oleh TNI dibantu oleh Polda setempat.
Siang menjelang sore itu, itulah misi terakhirku sebelum aku cuti pulang menuju kampung halaman. Misi patroli udara dan menjemput beberapa personil TNI di beberapa distrik di kabupaten Keerom sekaligus mengantarkan beberapa peralatan radar dan alat komunikasi yang sudah diperbaiki untuk beberapa pos jaga. Dengan menggunakan heli TNI AU jenis super puma SA330 kami berangkat dari landasan terbang milik TNI di Jayapura. Heli yang dikendalikan oleh pilot dan copilot, masing-masing Mayor Pnb. HXXX dan Lettu Pnb.GXXXXX terbang dengan kondisi normal. Cuaca sedikit mendung tetapi tidak mengisyaratkan akan memburuk. Selain aku, memang ada beberapa awak yaitu teknisi alat radio, sementara tugasku memastikan pengiriman barang sampai tepat waktu sekaligus mengangkut beberapa personil untuk dibawa ke Jayapura. Entah mengapa di perjalanan tiba-tiba aku teringat dengan mimpiku, mimpi yang sangat menakutkan, mimpi tengah menaiki heli yang sama dan mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu. Aku juga teringat dengan kata-kata Ramses bahwa dalam kurun waktu 18 tahun terakhir sudah tercatat 45 pesawat TNI yang jatuh. Ah, lagi-lagi apa peduliku terhadap si pengkhianat itu. Aku mencoba mengelak dari pemikiran dan petakut ini.

Bunyi mesin heli meraung-raung. Beberapa saat heli yang dikemudikan mulai sedikit oleng. Hujan yang tadi gerimis tiba-tiba berubah menjadi lebat. Kabut gelap dan angin ribut memaksa heli terbang dengan kondisi tak stabil. Ada rasa kuatir menyelinap di hatiku paling dalam. Pilot dan copilot masih berusaha menghubungi landasan dan markas, tapi lagi-lagi hubungan terputus.

Tiba-tiba kepanikan terjadi. Mesin heli mendadak mati. Di ketinggian ini jelas sebuah hal yang sangat menakutkan telah terjadi. Tubuh heli seperti di sedot alam. Inilah gaya gravitasi itu. Kami ditarik kuat dan akan jatuh terhempas.
Prakkkkk....!!

Tubuh heli gaek buatan Prancis tahun 78 itu menghempas sebuah pohon besar. Baling-balingnya menyebat apa saja lalu berhenti dan patah. Tak lama kemudian tubuh heli ringsek dan lagi terhempas ke tanah. Dua teknisi terlempar keluar. Copilot GXXXX tetap berada di bangkunya namun tubuhnya terjepit di antara kerangka heli. Ah, tubuh Pilot HXXX. Dia terlempar menghantam kaca heli dan jatuh ke tanah. Tubuhnya terhimpit oleh heli, sangat mengenaskan. Aku gamang di antara sadar dan tak sadar. Di manakah kami, aku tidak tahu. Yang jelas belum memasuki wilayah distrik Asro, barangkali masih di perbukitan. Ah, jangan tanya bagaimana keadaanku, aku sungguh tak tahu, tiba-tiba saja pandanganku gelap dan semuanya hilang. Aku sadar telah mendapati diriku berada di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Aku tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit pusat itu. Setelah berhasil dievaluasi oleh Tim SAR dan anggota TNI saat itu juga aku langsung dirujuk dan diterbangkan dari Papua menuju Jakarta dengan pesawat khusus.

Setelah mengetahui secara pasti heli super puma SA330 milik TNI hilang dan jatuh, tim SAR langsung melakukan penyisiran di wilayah yang diduga kuat sebagai tempat jatuhnya heli. Tak lama Tim SAR menemukan puing heli dan mengevakuasi korban. Satu-satunya korban yang selamat dalam peristiwa itu adalah aku. Selebihnya ditemukan dalam kondisi yang sudah tak bernyawa.

Aku ditemukan dalam kondisi kritis di antara sadar dan tak sadar. Tapi dalam ingatanku jelas salah seorang Tim SAR yang memapah tubuhku itu adalah Ramses, temanku dari Medan yang juga anggota TNI itu. Di ruangan itu aku terbujur tak berdaya. Tubuhku masih lemah, lengan dan kakiku dibalut perban dan baru saja selesai dioperasi. Di sampingku sudah berdiri ayahku yang sengaja didatangkan pihak TNI dari kampung halamanku. Ia sama sekali tidak memperlihatkan raut sedih. Ia terlihat tegar dan mengusap keningku.
“Ayah harap kau tegar, Yung!”
“Terima kasih, Ayah. Ibu di mana, Yah?”
“Ia di kampung tidak bisa ikut. Ia sehat-sehat saja. Jika kau pulih nanti kita pulang ke rumah. Ia rindu sama kamu, Nak,” ujar ayah.

Entah mengapa aku melihat ada mendung di wajah ayah. Aku seperti berdosa pada diriku sendiri. Wajahnya, meski ia berjuang menutupi kegundahan di hatinya akan apa yang menimpaku, keadaan hidupku kini, tetapi aku jelas sekali melihat ada kegalauan di matanya. Membaca sebuah kegetiran pada dirinya. Semangatnya, jiwa nasionalismenya yang dulu menggebu-gebu, kini kian pudar seiring raut wajahnya yang semakin senja.

Tak lama, di sela perbincangan itu muncul sosok kekar dan tegap. Pandanganku tertuju pada lelaki yang baru saja masuk ke ruangan itu. Ia membalas menatapku. Ia Ramses si sahabatku, si pengkhianat itu.

“Gimana kabar kau, Buyung. Aku sengaja datang kemari hanya untuk melihat sahabatku, Yung,” ujarnya.

Dalam hatiku berkecamuk antara benci dan rindu. Berani-beraninya ia mengatakan aku sahabatnya. Jika aku sehat ingin rasanya aku tembak dia sekarang juga. Tanpa merasa berdosa ia menampakkan diri lagi di hadapanku. Tak punya rasa malu. Pelan aku menarik nafas. Mata kami beradu. Ia memelukku. Matanya berkaca-kaca.
“Kita impas, Yung. Maafkan aku, Yung,” ujarnya.

Aku paham kata-katanya, ia sudah membayar hutangnya, atas kesalahan masa silam dengan menyelamatkan nyawaku dengan ikut sebagai Tim SAR dalam pencarian heli yang jatuh itu. Penghujung tahun itu hujan menderas, menggila menyetubuhi bumi dengan segala rintiknya. Di penghujung Desember yang sendu dan sembab ini semuanya tiba-tiba berubah menjadi mendung lalu berat dan menggugurkan bayi-bayi gerimis. Jika kuingat hujan aku selalu teringat posku di tapal batas; aku teringat aroma tanah Cendrawasih; aku teringat peristiwa di pinggiran sungai di perbatasan itu. Aku sungguh belum bisa memaafkan Ramses. Ia lebih dari sekedar sahabat yang berkhianat. Ia adalah pengkhianat bangsa dan negara ini.