Cari di blog ini

Minggu, 18 November 2012

Suatu hari seorang guru sekolah Minggu memberi tugas kepada murid-muridnya: “Seperti apa Allah Bapa itu? Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Papi.” Ujar guru tersebut.

Read More : Cerita Si Pemulung - Renungan Iman | Renungan Hidup
Follow us: @rhrenunganhidup on Twitter | rhrenunganhidup on FacebookBKGHGIGOPUVJFJHFGHO

SAP PENGOBATAN TB


SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)


Tema                           : TBC
Sub Tema                    : Cara Pengobatan , komplikasi dan Pengawasan Minum Obat
Waktu                         : 30 menit
Tanggal                       : 14 November 2012
Sasaran                        : Keluarga Bapak S
Tempat                       : Rumah Bpk. S
Penyuluh                     : Perawat P.D.A


I.                   Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga  Bapak S dapat memahami tentang cara pengobatan , komplikasi dan Pengawasan minum obat pada penyakit TBC.

II.                Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a.       Klien dapat mengetahui tentang cara pengobatan penyakit TBC
b.      Klien dapat mengetahui komplikasi penyakit TBC
c.       Kien dapat menganalisis dan mengaplikasikan pengawasan minum obat


III.             Pokok Materi
a.       Cara pengobatan penyakit TBC
b.      Komplikasi penyakit TBC
c.       Pengawasan minum obat (PMO) .

IV.             Strategi Pelaksanaan:
·         Metode :
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

V.                Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
Penyuluhan
Audiance
Waktu
Pendahuluan dan Apresepsi
-          Salam Pembuka
-          Menyampaikan Tujuan Penyuluhan
-          Apresiasi
-          Menjawab Salam
-          Menyimak
-          Menjawab Pertanyaan
5 menit
Isi
-          Menyampaiakan tujuan cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat
-          Menyampaikan cara pengobatan bagi penderita  TBC
-          Menyampaikan komplikasi  penyakit TBC
-          Menyampaikan pengawasan minum obat.  
-          Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
-          Menjawab pertanyaan
-          Evaluasi
-          mendengarkan penuh perhataian
-          menanyakan hal-hal yang belum jelas
-          memperhatikan  jawaban dari penceramah
-          menjawab pertanyaan
25 menit
Penutup
-          Menyimpulkan
-          Salam penutup
-          Mendengarkan
-          menjawab salam
5 menit


VI.             Media :
1.      Leaflet




VII. Sumber/ referensi:
9.      Ppt Pak Isnanto S.Kep, Ns

VIII.       Evaluasi
Formatif
1.      Keluarga Bapak S mampu memahami dan mengaplikasikan cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat

Sumatif
1.      Keluarga Bapak S dapat menjelaskan Cara pengobatan penyakit TBC ,
2.      Keluarga Bapak S dapat menyebutkan dan menjelaskan tentang komplikasi penyakit TBC
3.      Keluarga Bapak S dapat menyebutkan dan menjelaskan pengawasan minum obat

          Mengetahui,                                                            Yogyakarta,12 November 2012
         Pembimbing                                                                             MahasiswA            

                                         
  (Diah Pujiastuti S.Kep, Ns)                                                          ( Petrus Dwi Asmara )


Lampiran Materi

CARA PENGOBATAN , KOMPLIKASI DAN PENGAWASAN MINUM OBAT

A.    Tujuan Cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat
Tujuan cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat adalah untuk mengatasi penyakit TBC.
 
B.      PENGOBATAN TBC
Jika diterapi dengan benar TBC praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi, TBC akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus TBC. Pengobatan bertujuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian dan kekambuhan.
Pengobatan TBC berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti. Selain itu dorongan dari keluarga agar pasien disiplin minum obat sangatlah diperlukan. Pada saat pengobatan sebaiknya pasien mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup serta mengikuti saran dokter.
Karena pengobatannya cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur. Jika pengobatannya kurang dari 6 bulan atau si penderita menghentikan pengobatan karena merasa sudah sehat walau belum waktu tersebut, maka bakteri TBC tersebut tidak mati dan akan membuat kambuh kembali penyakit TBC serta kebal terhadap obat yang pertama. Keadaan ini disebut MDR (multi drugs resistance) yang memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam pengobatannya.
                Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
  1. Obat utama: INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
    Masih memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini. Untuk menghindari munculnya bakteri TBC yang resisten dan mempercepat pembasmian kuman, biasanya diberikan obat yang terdiri kombinasi 3-4 macam obat ini.
  2. Obat tambahan : Kuinolon, Kanamisin, kapreomizin, exoinamid

  Pengobatan TBC pada orang dewasa
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
  • Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
·         Diberikan kepada:
  • Penderita baru TBC paru BTA positif.
  • Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat
Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
  • Penderita kambuh.
  • Penderita gagal terapi.
·         Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
  • Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Pengobatan Penyakit TBC Pada Anak
-          2HR/7H2R2  : INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
-          2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama, kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).

C.    Komplikasi
  • Komplikasi Dini: Pleuritis, Efusi Pleura, Emphiema, Laringitis, Poncet Arthropy
  • Komplikasi Lanjut: Obstruksi Jalan Nafas à Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT), Kerusakan Parenkim Berat, Kor Pulmonale, Amioloidosis, ARDS, TB Miler, TB Cavitas, Spondilitis TB, Meningitis.

D.    Pengawas Minum Obat Pada Penyakit TBC
·         Tugas PMO
-          Mengawasi penderita TBC agar meminum obat sampai selesai pengobatan.
-          Memberi dorongan kepada penderita agar meminum obat
-          Mengingatkan penderita agar memeriksa ulang dahak pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
-          Memberi penyuluhan kepada keluarga yang menderita penyakit TBC.


·         Yang Menjadi PMO
-          Petugas kesehatan
-          Tokoh masyarakat
-          Keluarga, dan
-          Seseorang yang dipercaya dan disetujui oleh petugas kesehatan dan penderita