SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Tema :
TBC
Sub Tema : Cara Pengobatan , komplikasi dan Pengawasan Minum Obat
Waktu : 30 menit
Tanggal : 14 November 2012
Sasaran :
Keluarga Bapak S
Tempat
: Rumah Bpk. S
Penyuluh : Perawat P.D.A
I.
Tujuan Instruksional
Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan
selama 30 menit diharapkan keluarga Bapak
S dapat memahami tentang cara pengobatan , komplikasi dan Pengawasan minum obat
pada penyakit TBC.
II.
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
a.
Klien dapat mengetahui tentang cara pengobatan penyakit TBC
b.
Klien dapat mengetahui komplikasi penyakit TBC
c.
Kien dapat menganalisis dan mengaplikasikan pengawasan
minum obat
III.
Pokok Materi
a. Cara pengobatan penyakit TBC
b. Komplikasi penyakit TBC
c. Pengawasan minum obat (PMO) .
IV.
Strategi Pelaksanaan:
·
Metode :
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
V.
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
|
Penyuluhan
|
Audiance
|
Waktu
|
Pendahuluan dan
Apresepsi
|
-
Salam Pembuka
-
Menyampaikan Tujuan
Penyuluhan
-
Apresiasi
|
-
Menjawab Salam
-
Menyimak
-
Menjawab Pertanyaan
|
5 menit
|
Isi
|
-
Menyampaiakan tujuan cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan
minum obat
-
Menyampaikan
cara pengobatan bagi penderita TBC
-
Menyampaikan
komplikasi penyakit TBC
-
Menyampaikan
pengawasan minum obat.
-
Memberi
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
-
Menjawab
pertanyaan
-
Evaluasi
|
-
mendengarkan penuh
perhataian
-
menanyakan hal-hal
yang belum jelas
-
memperhatikan jawaban dari penceramah
-
menjawab pertanyaan
|
25 menit
|
Penutup
|
-
Menyimpulkan
-
Salam
penutup
|
-
Mendengarkan
-
menjawab salam
|
5 menit
|
VI.
Media :
1. Leaflet
VII.
Sumber/ referensi:
9.
Ppt Pak Isnanto S.Kep, Ns
VIII. Evaluasi
Formatif
1. Keluarga Bapak S mampu memahami dan mengaplikasikan cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat
Sumatif
1.
Keluarga Bapak
S dapat menjelaskan Cara
pengobatan penyakit TBC
,
2.
Keluarga Bapak S
dapat menyebutkan dan menjelaskan tentang komplikasi penyakit TBC
3.
Keluarga Bapak S
dapat menyebutkan dan menjelaskan pengawasan minum obat
Mengetahui, Yogyakarta,12 November 2012
Pembimbing MahasiswA
(Diah Pujiastuti S.Kep, Ns) (
Petrus Dwi Asmara
)
Lampiran
Materi
CARA
PENGOBATAN , KOMPLIKASI DAN PENGAWASAN MINUM OBAT
A.
Tujuan Cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat
Tujuan
cara pengobatan , komplikasi dan pengawasan minum obat
adalah untuk mengatasi penyakit TBC.
B.
PENGOBATAN TBC
Jika diterapi dengan benar TBC praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi,
TBC akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari
setengah kasus TBC. Pengobatan bertujuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian
dan kekambuhan.
Pengobatan TBC berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan pengobatan
dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti.
Selain itu dorongan dari keluarga agar pasien disiplin minum obat sangatlah
diperlukan. Pada saat pengobatan sebaiknya pasien mengkonsumsi makanan yang
bergizi, istirahat yang cukup serta mengikuti saran dokter.
Karena pengobatannya cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat
atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur. Jika pengobatannya kurang
dari 6 bulan atau si penderita menghentikan pengobatan karena merasa sudah
sehat walau belum waktu tersebut, maka bakteri TBC tersebut tidak mati dan akan
membuat kambuh kembali penyakit TBC serta kebal terhadap obat yang pertama.
Keadaan ini disebut MDR (multi drugs resistance) yang memerlukan biaya berlipat
dan lebih sulit dalam pengobatannya.
Obat yang digunakan
untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
- Obat utama: INH (isoniazid), Rifampisin,
Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
Masih memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih
dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan
obat-obat ini. Untuk menghindari munculnya bakteri TBC yang resisten dan
mempercepat pembasmian kuman, biasanya diberikan obat yang terdiri
kombinasi 3-4 macam obat ini.
- Obat tambahan : Kuinolon, Kanamisin, kapreomizin,
exoinamid
Pengobatan TBC pada orang dewasa
Kategori
1 : 2HRZE/4H3R3
- Selama
2 bulan minum obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari
(tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin
tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
·
Diberikan kepada:
- Penderita
baru TBC paru BTA positif.
- Penderita
TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat
Kategori
2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
·
Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
Kategori
3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
- Penderita
BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.
Pengobatan
Penyakit TBC Pada Anak
-
2HR/7H2R2
: INH+Rifampisin setiap hari selama 2
bulan pertama, kemudian INH +Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama
7 bulan (ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
-
2HRZ/4H2R2 : INH+Rifampisin+Pirazinamid: setiap hari selama 2 bulan pertama,
kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan
(ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
C. Komplikasi
- Komplikasi Dini: Pleuritis, Efusi Pleura,
Emphiema, Laringitis, Poncet Arthropy
- Komplikasi Lanjut: Obstruksi Jalan Nafas à
Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT), Kerusakan Parenkim Berat, Kor
Pulmonale, Amioloidosis, ARDS, TB Miler, TB Cavitas, Spondilitis TB,
Meningitis.
D.
Pengawas Minum Obat Pada Penyakit
TBC
·
Tugas PMO
-
Mengawasi penderita TBC agar meminum obat sampai
selesai pengobatan.
-
Memberi dorongan kepada penderita agar meminum obat
-
Mengingatkan penderita agar memeriksa ulang dahak pada
waktu-waktu yang telah ditentukan.
-
Memberi penyuluhan kepada
keluarga yang menderita penyakit TBC.
·
Yang Menjadi PMO
-
Petugas kesehatan
-
Tokoh masyarakat
-
Keluarga, dan
-
Seseorang yang dipercaya dan disetujui oleh petugas
kesehatan dan penderita