TEORI SISTEM
A.DEFINISI
Dalam
teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari sub sistem yang saling
berhubungandan saling mempengaruhi.Bagian tersebut terdiri dari
input,proses,output,saling memepengaruhi,lingkunga
Ø input
merupakan subsistem yang akan memebrikan segala masukan untuk berfungsinya
sebuah sistem seperti sistem pelayanan kesehatan,maka masukan dapat berupa
potensi masyarakat,tenaga kesehatan dan saran kesehatan.
Ø proses
merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah semua masukan untuk
menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut,sebagai mana
contoh dalam sistem pelayanan kesehatan maka yang di maksud proses adalah
berbagai kegoatan dalam pelayanan kesehatan.
Ø output
atau dampak merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem yang
terjadi relatif lama waktunya.
Ø umpan
balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi
dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan sling mempengaruhi.
Ø lingkungan
semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan,lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis atau
situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi diluar
pelayanan kesehatan.
B.RUANG LINGKUP SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN
Dalam
sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,pelayanan
keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu
primary healt care(palayanan kesehatan tingkat pertama),secondary healt
care(pelayanan kesehatan tingkat kedua),tertiary healt care(pelayanan kesehatan
tingkat tiga).Ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar
yang dilakukan dipuskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di rumah sakit.
·
PRIMARY HEALTH CARE
Pelayanan
kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat sehat tetapi ingin
mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga
sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.
·
SECONDARY HEALTH CARE
Bentuk
pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan
perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan dipelayanan
kesehatan utama.
·
TERTIARY HEALTH CARE
Pelayanan
kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan tertinggi dimana tingkat pelayanan
ini apa bila tidak lagi dilaksanakan dipelayanan kesehatan utama.
C.PELAYANAN
KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan
keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar
dan pelayanan rujukan.Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan,maka pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki
tugas,diantarany memberikan asuhan keperawatan keluarga,komunitas dalam
pelayanan kesehatan dasar dan akan memebrikan asuhan keperawatan keluarga dan
komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan diantaranya
mengenal kesehatan secara dini,mengambil keputusan dalam kesehatan,menangulangi
keadaan darurat bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang sifatnya
mendadak,memberikan pelayanan keperawatan dasar pada anggota keluarga yang
sakit serta memodifikasi lingkungan untuk menunjang peningkatan status
kesehatan serta memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Demikian
juga pada lingkungan palayanan rujukan,tugas perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan pada ruang ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak maka
perawat akan memberikan asuhan keperawatan
melalui pendekatan proses keperawatan anak,unyuk lingkup keperawatan
jiwa,perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
jiwa,pada kasus medis dan bedah,pada kasus abstarti dan kasus tertentu,pada
kasus gawat darurat perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada keadaan
gawat dan darurat.
D.VISI
INDONESIA SEHAT 2015
Dalam
mencapai sasaran pembangunan milenium(milenium development goals/MDGS)yang
diterapkan perserikatan bangsa-bangsa dan pemerintah indonesia,sasaran MDGS ini
bisa dijadikan sebagai”indonesia sehat ditahun2015”.Dalam visi ini indonesia
mempunyai sasaran MDGS yang lain yaitu menurunkan angka kelaparan(kurang
gizi),menjadi setengah (50%)ditahun 2015 dibandingkan tahun1996,kemudian
menurunkan angka kematian bayi dan balita,yang menjadi setengahnya dibandingkan
1996.Lalu menurunkan angka kematian ibu sebanyak 75%,mengendalikan penyakit
menular khususnya TBC dan HIVS,sehingga pada tahun 2015 nanti jumlahnya tidak
meningakt lagi tetapi justru menurun.
Dinamika Kelompok
·
Definisi : merupakan suatu kelompok yang
terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara
jelas antara satu anggota dengan yang lain, yang dapat berlangsung dalam
situasi yang dialami secara bersama.
·
Kelebihan dan Kekurangan
Dalam
proses kegiatan dinamika kelompok terdapat factor yang menghambat dan yang
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan seperti adanya sikap keterbukaan antara anggota kelompok
yang member dan menerima informasi dari pendapat anggota kelompok lain. Kelemahan, disebabkan oleh waktu
penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan dapat mempengaruhi
kwalitas dan kwantitas pertemuan.
·
Pentingnya Dinamika Kelompok Dalam
Bidang Keperawatan
Profesi keperawatan merupakan bagian dari profesi
kesehatan yang anggota terdiri dari perawat dimana terjadi suatu ikatan profesi
yang mempunyai tujuan untuk kepentingan yang sama dalam keperawatan. Profesi
keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang
mempunyai tradisi, norma, prosedur, dan terjadi aktivitas yang sama dalam
menjalankan tugas sebagaimana perawat. Kelompok terbentuk karena adanya
partisipasi dari anggota kelompok yang mempunyai motivasi dan tujuan
masing-masing anggota. Setiap anggota saling tergantungan satu sama lain karena
saling memerlukan bantuan.
Setiap anggota profesi mempunyai ciri-ciri berbeda
diantara anggota, seperti : pertama,
adanya kelompok anggota psikologis dimana secara psikologis mempunyai minat
untuk berpatisipasi dalam kelompok norma. Kedua,
kelompok anggota marginal artinya kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi
bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya. Ketiga, anggota pemberontakan artinya
orang yang telah diterima kelompok bersikap menentang. Semua itu terjadi dalam
setiap kelompok dan tak terkecuali kelompok profesi perawat.
·
Fungsi
1)
Antara individu ada hubungan kerja sama
2)
Memudahkan pekerjaan (bisa saling
melengkapi)
3)
Pemecahan masalah dapat teratasi
4)
Akan lebihg meningkatkan masyarakat yang
demokratis.
·
Ciri-ciri kelompok
1)
Terdapat dorongan atau motivasi
2)
Terdapat akibta interaksi
3)
Adanya penugasan dan pembentukan
struktur organisasi
4)
Adanya peneguhan nirma pedoman tingkah
laku.
Konsep Berubah
KONSEP PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN
KONSEP PERUBAHAN
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan
atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi yang bersifat dinamis,
artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat
mencakup Keseimbangan Personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan
perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru
dalam mencapai tujuan tertentu (Lascaster 1982).
DEFINISI PERUBAHAN
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu
atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987). Berubah
merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau
instuisi ( Brooten, 1987 )
JENIS-JENIS PERUBAHAN
1. Perubahan bersifat
berkembang Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik
pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum. Proses perkembangan secara
ni dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau
matang, sebagaimana dalam perkembangan manusia sebagai mahluk individu yang
memiliki sifat fisik yang selalu berubah dalam tingkat pekembangannya.
2. Perubahan bersifat spontan Sifat perubahan ini terjadi
karena keadaan yang dapat memberikan respons tersendiri terhadap
kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia, yang
tidak dapat diramalkan atau diprediksi sehingga sulit untuk diatisipasi seperti
perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan
3.
lain-lain. Semuanya akan menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri, kelompo
atau masyarakat, bahkan pada sistem yang mengaturnya. . Perubahan bersifat
direncanakan Perubahan yag bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu,
kelompok “atau ” masyarakat yang ingin mengadakan perubahan kearah yang lebih
maju atau mencapai tingkat perembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya,
sebagaimana perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep berubah
yang dimiliki oleh para praktisi, akademis atau seseorang yang masih ingin
mengembangkan keperawatan, yang memiliki keyakinan dan teori perubahan yang
dimiliknya.
FAKTOR YANG MENDUKUNG PERUBAHAN
1.
Kebutuhan dasar manusia Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun
berdasarkan hirarki kepentingan. Kebutuhan yang belum terpenuhiakan memotivasi
perilaku sebagaimana teori kebutuhan dari maslow (1945). Didalam keperawatan
kebutuhan ini bias dilihat darimana keperawatan dapat mempertahankan diri
sebagai profesi dalam upaya memenuhi keutuhan masyarakan akan pelayanan/ asuha
keperawatan yang professional.
2. Kebutuhan dasar interpersonal Masyarakat
memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal yang melandasi sebagian besar
perilaku seseorang:
a)
kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama.
b)
kebutuhan untuk mengendalikan / melakukan kontrol.
c)
kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan dan perasaan emosional. Kebutuhan terebut
didalam keperawatan diartikan sebagai upaya keperawatan untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan dan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat
(restraining force) Mengancam kepentingan peribadi Persepsi yang kurang tepat
Reaksi psikologis Tolleransi untuk berubah rendah.
TEORI PERUBAHAN
1. Teori kurt lewin Lewin mengungkapkan bahwa
perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan:
a) Pencairan (unfreezing) Motifasi yang kuat untuk beranjak
dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk
berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan
melakukan perubahan. Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan
dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan
memilih jalan keluar yang terbaik.
b) Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena
memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah
yang dipahami dan mengetahui langkah- langkah penyalasaian yang harus
dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau
tahap baru. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari
dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
c) Pembekuan (refresing) Telah mencapai tingkat atau tahap
baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk
tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap
perkembangan semula.
Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan
umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus
dan berkelanjutan. Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah
perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang
dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang
masih menghambat perubahan.
Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu:Ø
Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan: Menjadi lebih baik dari
metode yang sudah ada Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada: Tidak
bertentangan Kompleksitas: Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari
ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan. Dapat dibagi:
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil. Dapat dikomunikasikan:
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan. Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahanØ
yaitu: Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba, Penerimaan. Roger percaya
proses penerimaan terhadap perubahan lebih komplek dari pada 3 tahap yang
dijabarkan lewin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses
perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima,
mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan
sebagai hal yang menghambat keberadaanya. Roger mengatakan bahwa berubah yang
efektif tergantung dari individu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk
sellalu berkembang / maju serta mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan
melaksanakannya.
Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt
mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah
perubahan yaitu : Mendiagnosis masalah: Mengidentifikasi semua faktor yang
mungkin mendukung atau menghambat perubahan. Mengkaji motivasi dan kemampuan
untuk berubah: Mencoba mencari pemecahan masalah. Mengkaji motivasi dan
sumber-sumber agen: Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara
interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman. Menyeleksi
objektif akhir perubahan: Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat
perencanaan. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah: Pada tahap ini
sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.
Mempertahankan perubahan: Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur
kekuatan untuk mempertahankannya. Mengakhiri hubungan saling membantu: Perawat
sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau
situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukanØ
seorang manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu: Ada perubahan yang akan
dilakukan Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat Bagaimana
keputusan itu akan dilaksanakan Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
Redin juga
mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan: Diagnosis Penetapan objektif
bersama Penekanan kelompok Informasi maksimal Diskusi tentang pelaksanaan
Penggunaan upacara ritual Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang
bagi orang-orang yang akan terlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga
diharapkan mereka mampu mengontrol perubahan tersebut.
Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan
menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai
perubahan menurut Havelock. Membangun suatu hubungan Mendiagnosis masalah
Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan Memilih jalan keluar Meningkatkan
penerimaan Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.6. Teori Spradley Spradley
menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah.
Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley: Mengenali gejala Mendiagnosis
masalah Menganalisa jalan keluar
Memilih perubahan Merencanakan perubahan Melaksanakan
perubahan Mengevaluasi perubahan Menstabilkan perubahan.
TIPE BERUBAH YANG TERDAPAT PADA PROSES
ADAPTASI
Perubahan
Pengertian :
1.
Indoktrinasi Suatu perubahan yang dilakukan oleh sekelompok yang menginginkan
tujuan yang diharapkan dengan cara menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat
berubah
2.
Paksaan atau Kekerasan Tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan
pada seseorang dengan harapan tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana
3.
Teknokratik Perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai tujuan
yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain untuk
membantu mencapai tujuannya
4.
Interaksional Perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang diharapkan
5.
Sosialisasi Suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan kerjasama
kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan
untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai
6.
Emultif Suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan unilateral, dengan tidak
merumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh-sungguh, perubahan ini dapat
dilakukan pada sistem di organisasi yang bawahannya berusaha menyamai pimpinan
atau atasannya
7.
Alamiah Perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi dalam
merumuskan dilakukan secara tidak sungguh-sungguh, seperti kecelakaan, maka
seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati- hati dalam berkendara
Proses terjadinya perubahan
Dalam proses perubahan akan terjadi
sebuah siklus. Siklus dalam sisitem perubahan tersebut itulah yang dinamakan
sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam
proses perubahan terdapat perubahan komponen yang satu dengan yang lainnya
dapat mempengaruhi seperti perubahan perilaku sosial, perubahan struktural dan
institusional dan perubahan teknologi
proses perubahan dapat saling mempengaruhi komponen yang
ada, sebagaimana contoh dengan adanya penemuan teknologi tepat guna, maka di msyarakat
akan terjadi perubahan dalam perilaku sosial kemungkinan masyarakat akan
menggunakan dari teknologi yang dihasilkan. Perilaku sosial di masyarakat akan
dapat merubah struktur institusional dari sistem organisasi yang ada di
masyarakat.
Motivasi dalam perubahan
- kebutuhan fisiologis
- kebutuhan keamanan
- kebutuhan sosial
- kebutuhan penghargaan dan dihargai
- kebutuhan aktualisasi diri
- kebutuhan interpersonal
perubahan dalam keperawatan
- keperawatan sebagsi profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberi pelayanan kesehatan.
- keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan profesional yang diberikan kepada masyarakat.
- keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan berkembang sejalan.
- keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa profesional dalam tugas dan bertanggung jawab.
KONSEP
HOLISTIK CARE
Caring
Caring merupakan
sentral praktik keperawatan.
Caring adalah fenomena universal yang
mempengaruhi cara manusia berfikir, merasa, dan mempunyai hub. dengan sesama.
Caring adalah utama (segala sesuatu yang
berhubungan dengan banyak orang.
Caring dalam
keperawatan
Caring
adalah inti dari kemampuan perawat bekerja dengan individu dalam pendekatan
melalui terapi dan penuh rasa tanggung jawab
Sikap
perawat yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang,
dan selalu mendengaran klien.
Kehadiran:
pertemuan antara satu orang dengan orang lain yang merupakan sarana untuk mendekatkan dan menyampaikan sarana caring.
Sentuhan
caring: merupakan bentuk komunikasi non verbal yang dapat mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan klie, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi
terhadap kenyataan
Mendengardengan
caring:melibatkan interaksi interpersonal dan bukan sekedar percakapan antara
dua orang. Dengan mendengar seorang perawat akan terlibat dalam kehidupan
klien.
Memahami
klien: Berarti bahwa perawat menghindari asumsi, fokus pada klien, dan ikut
serta dalam hubungan caring dengan klien yang memberikan informasi dan petunjuk
untuk dapat berfikir kritis dan memberikan penilaian klinis
Holisme
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari
tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural,
dan spiritual.
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari
tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan spiritual
Humanisme
Orang
humanis meyakini kebaikan dan nilai-nilai manusia sebagai suatu komitmen dalam
bekerja untuk kemanusiaan.
Ø Contoh
perilaku yang manusiawi adalah empati, simpati, terharu, dan menghargai
kehidupan. Humanisme ini mendapat tempat yang khusus dalam keperawatan.
Ø Dalam
keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang memperlakukan
pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor
tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu.
Ø Perawat yang menggunakan pendekatan
humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahuinya tentang pasien
yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa
tubuh.
Ø Pendekatan
humanistik ini adalah aspek keperawatan tradisional dari caring, yang
diwujudnyatakan dalam pengertian dan tindakan.
Ø Pengertian
membutuhkan kemampuan mendengarkan orang lain secara aktif dan arif serta
menerima perasaan-perasaan orang lain.
Ø Prasyarat bertindak adalah mampu bereaksi
terhadap kebutuhan orang lain dengan keikhlasan, kehangatan untuk meningkatkan kesejahteraan
yang optimal.
KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA
Area
formal dari ilmu dan praktek yang berfokus pada studi komparasi dari budaya
manusia dengan memperhatikan adanya kesamaan atau perbedaan yang berkaitan dgn
fenomena keperawatan caring, sehat (sejahtera), atau pola penyakit dalam
konteks budaya dan dgn berfokus pd nilai, keyakinan, dan cara hidup masyarakat
dan menggunakan pengetahuan ini untuk menghasilkan budaya spesifik atau praktek
perawatan yang universal (Leininger, 1978).
Elemen
dasar semua askep, tdk hanya pada pemberian pd kelompok minoritas & populasi asing, tetapi
didasari pengkajian lengkap dan ketrampilan analisis untuk mendapatkan
perencanaan yang peka budaya dan pengetahuan dalam merancang dan menerapkan
intervensi keperawatan yang relevan dengan budaya
(Chrisman , 1990)
(Chrisman , 1990)
Perencanaan
dan implementasi asuhan keperawatan dengan cara yang sensitif terhadap
kebutuhan individu, keluarga, kelompok yang mereprentasikan adanya perbedaan
kelompok budaya.
Tujuan :
n Memberikan askep yang relevan dgn
budaya dan peka thdp kebutuhan klien utk menurunkan kemungkinan stress atau
konflik karena kesalahpahaman budaya
n Memahami & membantu kelompok
budaya yg berbeda & anggotanya dgn kebutuhan askep dan kesehatan
Sejarah
n Kerja sekelompok perawat doktor
antropologi yaitu American Anthropological Council of Nursing and Anthropology
(CONAA)
n Thn 1974 dibentuk Transcultural
Nursing Society & diakui sbg spesialisasi baru yaitu keperawatan lintas
budaya
McKeuna, Dougherty : KLB sintesis dari antropologi & kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar