Cari di blog ini

HOLISTIC CARE



TEORI SISTEM
A.DEFINISI
Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari sub sistem yang saling berhubungandan saling mempengaruhi.Bagian tersebut terdiri dari input,proses,output,saling memepengaruhi,lingkunga
Ø  input merupakan subsistem yang akan memebrikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem seperti sistem pelayanan kesehatan,maka masukan dapat berupa potensi masyarakat,tenaga kesehatan dan saran kesehatan.
Ø  proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah semua masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut,sebagai mana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan maka yang di maksud proses adalah berbagai kegoatan dalam pelayanan kesehatan.
Ø  output atau dampak merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem yang terjadi relatif lama waktunya.
Ø  umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan sling mempengaruhi.
Ø  lingkungan semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan,lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis atau situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi diluar pelayanan kesehatan.
B.RUANG LINGKUP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat dokter merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan terdapat tiga bentuk yaitu primary healt care(palayanan kesehatan tingkat pertama),secondary healt care(pelayanan kesehatan tingkat kedua),tertiary healt care(pelayanan kesehatan tingkat tiga).Ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan dasar yang dilakukan dipuskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di rumah sakit.

·         PRIMARY HEALTH CARE
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.
·         SECONDARY HEALTH CARE
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan dipelayanan kesehatan utama.
·         TERTIARY HEALTH CARE
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apa bila tidak lagi dilaksanakan dipelayanan kesehatan utama.

C.PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan.Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan,maka pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga perawat dalam pelayanannya memiliki tugas,diantarany memberikan asuhan keperawatan keluarga,komunitas dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memebrikan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan diantaranya mengenal kesehatan secara dini,mengambil keputusan dalam kesehatan,menangulangi keadaan darurat bila terjadi kecelakaan atau penyakit yang sifatnya mendadak,memberikan pelayanan keperawatan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan untuk menunjang peningkatan status kesehatan serta memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Demikian juga pada lingkungan palayanan rujukan,tugas perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada ruang ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak maka perawat akan memberikan asuhan keperawatan  melalui pendekatan proses keperawatan anak,unyuk lingkup keperawatan jiwa,perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa,pada kasus medis dan bedah,pada kasus abstarti dan kasus tertentu,pada kasus gawat darurat perawat akan memberikan asuhan keperawatan pada keadaan gawat dan darurat.


D.VISI INDONESIA SEHAT 2015
Dalam mencapai sasaran pembangunan milenium(milenium development goals/MDGS)yang diterapkan perserikatan bangsa-bangsa dan pemerintah indonesia,sasaran MDGS ini bisa dijadikan sebagai”indonesia sehat ditahun2015”.Dalam visi ini indonesia mempunyai sasaran MDGS yang lain yaitu menurunkan angka kelaparan(kurang gizi),menjadi setengah (50%)ditahun 2015 dibandingkan tahun1996,kemudian menurunkan angka kematian bayi dan balita,yang menjadi setengahnya dibandingkan 1996.Lalu menurunkan angka kematian ibu sebanyak 75%,mengendalikan penyakit menular khususnya TBC dan HIVS,sehingga pada tahun 2015 nanti jumlahnya tidak meningakt lagi tetapi justru menurun.

Dinamika Kelompok
·         Definisi : merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara satu anggota dengan yang lain, yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.

·         Kelebihan dan Kekurangan
Dalam proses kegiatan dinamika kelompok terdapat factor yang menghambat dan yang memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan seperti adanya sikap keterbukaan antara anggota kelompok yang member dan menerima informasi dari pendapat anggota kelompok lain. Kelemahan, disebabkan oleh waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan dapat mempengaruhi kwalitas dan kwantitas pertemuan.


·         Pentingnya Dinamika Kelompok Dalam Bidang Keperawatan
Profesi keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggota terdiri dari perawat dimana terjadi suatu ikatan profesi yang mempunyai tujuan untuk kepentingan yang sama dalam keperawatan. Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang mempunyai tradisi, norma, prosedur, dan terjadi aktivitas yang sama dalam menjalankan tugas sebagaimana perawat. Kelompok terbentuk karena adanya partisipasi dari anggota kelompok yang mempunyai motivasi dan tujuan masing-masing anggota. Setiap anggota saling tergantungan satu sama lain karena saling memerlukan bantuan.
Setiap anggota profesi mempunyai ciri-ciri berbeda diantara anggota, seperti : pertama, adanya kelompok anggota psikologis dimana secara psikologis mempunyai minat untuk berpatisipasi dalam kelompok norma. Kedua, kelompok anggota marginal artinya kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya. Ketiga, anggota pemberontakan artinya orang yang telah diterima kelompok bersikap menentang. Semua itu terjadi dalam setiap kelompok dan tak terkecuali kelompok profesi perawat.

·         Fungsi
1)      Antara individu ada hubungan kerja sama
2)      Memudahkan pekerjaan (bisa saling melengkapi)
3)      Pemecahan masalah dapat teratasi
4)      Akan lebihg meningkatkan masyarakat yang demokratis.

·         Ciri-ciri kelompok
1)      Terdapat dorongan atau motivasi
2)      Terdapat akibta interaksi
3)      Adanya penugasan dan pembentukan struktur organisasi
4)      Adanya peneguhan nirma pedoman tingkah laku.












Konsep Berubah
KONSEP PERUBAHAN DALAM KEPERAWATAN
 KONSEP PERUBAHAN
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup Keseimbangan Personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu (Lascaster 1982).


 DEFINISI PERUBAHAN
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987). Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 )

 JENIS-JENIS PERUBAHAN
 1. Perubahan bersifat berkembang Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum. Proses perkembangan secara ni dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau matang, sebagaimana dalam perkembangan manusia sebagai mahluk individu yang memiliki sifat fisik yang selalu berubah dalam tingkat pekembangannya.

2. Perubahan bersifat spontan Sifat perubahan ini terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respons tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan atau diprediksi sehingga sulit untuk diatisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan
3. lain-lain. Semuanya akan menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri, kelompo atau masyarakat, bahkan pada sistem yang mengaturnya. . Perubahan bersifat direncanakan Perubahan yag bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok “atau ” masyarakat yang ingin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya, sebagaimana perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep berubah yang dimiliki oleh para praktisi, akademis atau seseorang yang masih ingin mengembangkan keperawatan, yang memiliki keyakinan dan teori perubahan yang dimiliknya.

 FAKTOR YANG MENDUKUNG PERUBAHAN
1. Kebutuhan dasar manusia Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hirarki kepentingan. Kebutuhan yang belum terpenuhiakan memotivasi perilaku sebagaimana teori kebutuhan dari maslow (1945). Didalam keperawatan kebutuhan ini bias dilihat darimana keperawatan dapat mempertahankan diri sebagai profesi dalam upaya memenuhi keutuhan masyarakan akan pelayanan/ asuha keperawatan yang professional.
 2. Kebutuhan dasar interpersonal Masyarakat memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal yang melandasi sebagian besar perilaku seseorang:
a) kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama.
b) kebutuhan untuk mengendalikan / melakukan kontrol.
c) kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan dan perasaan emosional. Kebutuhan terebut didalam keperawatan diartikan sebagai upaya keperawatan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan dan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN
Menurut New dan Couillard(1981) faktor penghambat (restraining force) Mengancam kepentingan peribadi Persepsi yang kurang tepat Reaksi psikologis Tolleransi untuk berubah rendah.

TEORI PERUBAHAN
1. Teori kurt lewin Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan:
a) Pencairan (unfreezing) Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan. Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik.
 b) Bergerak (moving) Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui langkah- langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
c) Pembekuan (refresing) Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula.
Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan. Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan.
Teori Rogers 
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu:Ø Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan: Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada: Tidak bertentangan Kompleksitas: Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan. Dapat dibagi: Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil. Dapat dikomunikasikan: Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.  Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahanØ yaitu: Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba, Penerimaan. Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebih komplek dari pada 3 tahap yang dijabarkan lewin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaanya. Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari individu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk sellalu berkembang / maju serta mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.

 Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu : Mendiagnosis masalah: Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat perubahan. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah: Mencoba mencari pemecahan masalah. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen: Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman. Menyeleksi objektif akhir perubahan: Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah: Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal. Mempertahankan perubahan: Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya. Mengakhiri hubungan saling membantu: Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
Teori Redin 
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukanØ seorang manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu: Ada perubahan yang akan dilakukan Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
 Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan: Diagnosis Penetapan objektif bersama Penekanan kelompok Informasi maksimal Diskusi tentang pelaksanaan Penggunaan upacara ritual Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang yang akan terlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan mereka mampu mengontrol perubahan tersebut.
Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock. Membangun suatu hubungan Mendiagnosis masalah Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan Memilih jalan keluar Meningkatkan penerimaan Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.6. Teori Spradley Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley: Mengenali gejala Mendiagnosis masalah Menganalisa jalan keluar

Memilih perubahan Merencanakan perubahan Melaksanakan perubahan Mengevaluasi perubahan Menstabilkan perubahan.


 TIPE BERUBAH YANG TERDAPAT PADA PROSES ADAPTASI
Perubahan Pengertian :
1. Indoktrinasi Suatu perubahan yang dilakukan oleh sekelompok yang menginginkan tujuan yang diharapkan dengan cara menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah
2. Paksaan atau Kekerasan Tipe perubahan dengan melakukan pemaksaan atau kekerasan pada seseorang dengan harapan tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana
3. Teknokratik Perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam mencapai tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak lain untuk membantu mencapai tujuannya
4. Interaksional Perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang diharapkan
5. Sosialisasi Suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan menggunakan kerjasama kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan  untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai
6. Emultif Suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan unilateral, dengan tidak merumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh-sungguh, perubahan ini dapat dilakukan pada sistem di organisasi yang bawahannya berusaha menyamai pimpinan atau atasannya
7. Alamiah Perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak disengaja tetapi dalam merumuskan dilakukan secara tidak sungguh-sungguh, seperti kecelakaan, maka seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati- hati dalam berkendara



Proses terjadinya perubahan
          Dalam proses perubahan akan terjadi sebuah siklus. Siklus dalam sisitem perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu dan berdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan terdapat perubahan komponen yang satu dengan yang lainnya dapat mempengaruhi seperti perubahan perilaku sosial, perubahan struktural dan institusional dan perubahan teknologi

proses perubahan dapat saling mempengaruhi komponen yang ada, sebagaimana contoh dengan adanya penemuan teknologi tepat guna, maka di msyarakat akan terjadi perubahan dalam perilaku sosial kemungkinan masyarakat akan menggunakan dari teknologi yang dihasilkan. Perilaku sosial di masyarakat akan dapat merubah struktur institusional dari sistem organisasi yang ada di masyarakat.



Motivasi dalam perubahan
  1. kebutuhan fisiologis
  2. kebutuhan keamanan
  3. kebutuhan sosial
  4. kebutuhan penghargaan dan dihargai
  5. kebutuhan aktualisasi diri
  6. kebutuhan interpersonal

perubahan dalam keperawatan
  1. keperawatan sebagsi profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberi pelayanan kesehatan.
  2. keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan profesional yang diberikan kepada masyarakat.
  3. keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan berkembang sejalan.
  4. keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan jiwa profesional dalam tugas dan bertanggung jawab.













KONSEP HOLISTIK CARE

Caring
Caring merupakan sentral praktik keperawatan.
*      Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara manusia berfikir, merasa, dan mempunyai hub. dengan sesama.
*      Caring adalah utama (segala sesuatu yang berhubungan dengan banyak orang.

Caring dalam keperawatan
*    Caring adalah inti dari kemampuan perawat bekerja dengan individu dalam pendekatan melalui terapi dan penuh rasa tanggung jawab
*    Sikap perawat yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, dan selalu mendengaran klien.
*    Kehadiran: pertemuan antara satu orang dengan orang lain yang merupakan sarana untuk mendekatkan  dan menyampaikan sarana caring.
*    Sentuhan caring: merupakan bentuk komunikasi non verbal yang dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klie, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi terhadap kenyataan
*    Mendengardengan caring:melibatkan interaksi interpersonal dan bukan sekedar percakapan antara dua orang. Dengan mendengar seorang perawat akan terlibat dalam kehidupan klien.
*    Memahami klien: Berarti bahwa perawat menghindari asumsi, fokus pada klien, dan ikut serta dalam hubungan caring dengan klien yang memberikan informasi dan petunjuk untuk dapat berfikir kritis dan memberikan penilaian klinis


Holisme
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual.
Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual

Humanisme
Orang humanis meyakini kebaikan dan nilai-nilai manusia sebagai suatu komitmen dalam bekerja untuk kemanusiaan.
Ø Contoh perilaku yang manusiawi adalah empati, simpati, terharu, dan menghargai kehidupan. Humanisme ini mendapat tempat yang khusus dalam keperawatan.
Ø Dalam keperawatan, humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu.
Ø Perawat yang menggunakan pendekatan humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh.
Ø Pendekatan humanistik ini adalah aspek keperawatan tradisional dari caring, yang diwujudnyatakan dalam pengertian dan tindakan.
Ø Pengertian membutuhkan kemampuan mendengarkan orang lain secara aktif dan arif serta menerima perasaan-perasaan orang lain.
Ø Prasyarat bertindak adalah mampu bereaksi terhadap kebutuhan orang lain dengan keikhlasan, kehangatan untuk meningkatkan kesejahteraan yang optimal.

KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA
Area formal dari ilmu dan praktek yang berfokus pada studi komparasi dari budaya manusia dengan memperhatikan adanya kesamaan atau perbedaan yang berkaitan dgn fenomena keperawatan caring, sehat (sejahtera), atau pola penyakit dalam konteks budaya dan dgn berfokus pd nilai, keyakinan, dan cara hidup masyarakat dan menggunakan pengetahuan ini untuk menghasilkan budaya spesifik atau praktek perawatan yang universal (Leininger, 1978).

Elemen dasar semua askep, tdk hanya pada pemberian pd kelompok  minoritas & populasi asing, tetapi didasari pengkajian lengkap dan ketrampilan analisis untuk mendapatkan perencanaan yang peka budaya dan pengetahuan dalam merancang dan menerapkan intervensi keperawatan yang relevan dengan budaya
(Chrisman , 1990)

Perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan dengan cara yang sensitif terhadap kebutuhan individu, keluarga, kelompok yang mereprentasikan adanya perbedaan kelompok budaya.


Tujuan :
n  Memberikan askep yang relevan dgn budaya dan peka thdp kebutuhan klien utk menurunkan kemungkinan stress atau konflik karena kesalahpahaman budaya
n  Memahami & membantu kelompok budaya yg berbeda & anggotanya dgn kebutuhan askep dan kesehatan

Sejarah
n  Kerja sekelompok perawat doktor antropologi yaitu American Anthropological Council of Nursing and Anthropology (CONAA)
n  Thn 1974 dibentuk Transcultural Nursing Society & diakui sbg spesialisasi baru yaitu keperawatan lintas budaya
McKeuna, Dougherty :  KLB sintesis dari antropologi & kesehatan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar