Cari di blog ini

Senin, 24 Februari 2020

ACS & SUDDEN DEATH & SUDDEN CARDIAC DEATH

ACS &  SUDDEN DEATH & SUDDEN CARDIAC DEATH 

Serangan jantung (acute coronary syndrome), sudden death (mati mendadak) dan sudden cardiac death (kematian jantung mendadak), adalah 3 istilah yang sering tumpang tindih di masyarakat awam.

Kalau kita ngomongin tentang serangan jantung, yang kita bicarakan di sini adalah penyakit jantung coroner, yang memang awalnya terdapat sumbatan pembuluh darah jantung (plak) yang memberi makan dan oksigen untuk otot-otot jantung (pembuluh darah koroner). Di mana kalau plak ini pecah, akan muncul sumbatan bekuan darah sebagian atau total (CTO = Cronic Total Oclusion) bahhhh bahasanya belepotannn wkwkwkwk 😅, yang bikin darah ga bisa ngalir ke otot jantung untuk bawa makanan dan oksigen. Akhirnya bisa bikin otot jantung kekurangan makan/ kelaparan(iskemik) atau bahkan mati, sehingga jantung tidak mampu bekerja dengan baik. Kaya kita gitu looo kalo kelaparan kan agak henghong… dan (TRATAPAN) bahasa Jerman nya heheheheh…😁

Sementara jantung itu ga cuma ada pembuluh darah coroner aja, tapi ada otot jantung, ruang jantung dan bahkan sumber listriknya loooo…  Semua nya ini bisa membuat kematian jantung mendadak kalau ada masalah. Sampai sini udah kelihatan kan kalau serangan jantung itu bisa bikin sudden cardiac death, tapi sudden cardiac death belum tentu serangan jantung.

Kita lihat misalnya masalah otot jantung. Otot jantung itu bisa terlalu tebal, bisa melar, bisa kaku. Otot jantung yang berubah struktur ini tentu saja mengganggu kerja jantung. Kalo digambarkan umpamanya manusia, kalau kita kegendutan, mau jalan, mau loncat juga susah kan. Nah otot jantung yang berubah struktur ini juga susah bekerja, sewaktu-waktu bisa mogok dan bahkan ga mau bekerja. Sehingga terjadilah henti jantung. Penyebabnya berubah struktur ini apa? Banyaaaak…mulai dari kencing manis, darah tinggi, aktivitas berlebihan, sampai genetic. 

Kemudian contoh untuk masalah listrik jantung. Jantung kita ini punya sumber listrik sendiri untuk menjaga jantung tetap berdenyut. Bayangkan listrik di rumah kalian. Kalau konslet atau kabelnya bermasalah, pasti langsung mati lampu kan. Kadang-kadang ada juga yang lampunya mendrip-mendrip dulu, tapi ga jarang juga ada yang langsung mati lampu atau sekringnya meledak. Nah, jantung pun sama. Kalau sumber listriknya konslet atau jalur listriknya bermasalah, dia juga sewaktu-waktu bisa detaknya ga beraturan sampai shut down. Ada yang pake warning dulu sebelum shutdown (muncul gejala berdebar-debar atau sesak), tapi bisa juga yang ga pake warning (pingsan, bahkan langsung meninggal). Penyebabnya apa kok listrik jantung bisa konslet? Banyak juga. Mulai dari bekas luka serangan jantung yang dulu, sampai kelainan bawaan. Termasuk yang kemarin salah ketik di salah satu berita ditulis “Bulu Dada Syndrome”, yang bener Brugada Syndrome yaaaak…🤣

Belum lagi beberapa masalah lain yang bisa bikin henti jantung mendadak, seperti tumor di dalam jantung yang bisa mengganggu flow darah di jantung, gumpalan darah yang jalan-jalan trus stuck, dan masih banyak lainnya. Dari ESC sendiri, Sudden Death (kematian mendadak) didefinisikan sebagai kematian yang terjadi pada orang yang 1 jam sebelumnya sehat-sehat aja (atau 24 jam sebelumnya sehat, kalau kejadian kematian nggak ada saksinya). 1 jam sebelumnya sehat loh bahkan.... Bahkan sudden  cardiac death sebenarnya lebih baik dibuktikan adanya kelainan jantung lewat otopsi kalau orang ini tidak punya masalah jantung sebelumnya, atau gangguan irama jantung sebelumnya. Tapi memang otopsi pada orang yang meninggal mendadak ini tidak rutin dilakukan di negara kita.

*Gambar di bawah adalah salah satu contoh gambaran konsletnya listrik jantung yang bisa bikin henti jantung mendadak/ ventricular fibrilation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar