Cari di blog ini

Selasa, 06 Mei 2014

HEMODINAMIK

Kali ini saya akan berbagi Ilmu tentang HEMODINAMIK materi ini saya tulis ketika dulu saya belajar saat sebelum ujian lab AGD
langsung saja semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat yang membaca

Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Hemodinamik monitoring adalah pemantauan dari hemodinamik status.Pentingnya pemantauan terus menerus terhadap status hemodinamik, respirasi, dan tanda-tanda vital lain akan menjamin early detection bisa dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mecegah pasien jatuh kepada kondisi lebih parah.

Hemidinamik status adalah indeks dari tekanan dan kecepatan aliran darah dalam paru dan sirkulasi sistemik.
Pasien dengan gagal jantung, overload cairan, shock, hipertensi pulmonal dan banyak kasus lain adalah pasien dengan masalah perubahan status hemodinamik.

Dalam hal ini, Kritikal Care Nurse bukan hanya dituntut mampu mengoperasikan alat pemantauan hemodinamik saja melainkan harus mampu menginterpretasikan hasilnya.

Faktor penentu hemodinamik adalah:1.       Pre load : menggambarkan tekanan saat pengisian atrium kanan selama diastolic digambarkan melalui Central  Venous Pressure (CVP). Sedangkan pre l oad  ventricle kiri digambarkan melalui Pulmonary Arterial Pressure (PAP).
2.       Contractility : menggambarkan kekuatan otot jantung untuk memompakan darah ke seluruh tubuh.
3.       After load : menggambarkan kekuatan/tekanan darah yang dipompakan oleh jantung.
After load dipengaruhi oleh sistemik vascular resistance dan pulmonary vascular resistance.
Melalui monitoring beberapa parameter di bawah ini dapat diketahui bagaimana perfusi sistemikseorang pasien yang menggambarkan status hemodinamiknya.

1.     BLOOD PRESSURE (TEKANAN DARAH)

Dua macam cara pemantauan tekanan darah yang kita kenal. Pemantauan darah Non Invasive(cuff pressure) dan Invasive Blood Pressure(arterial pressure)
  1. a.      Non Invasive Blood Pressure (NIBP)
Teknik pengukuran darah dengan menggunakan cuff atau manset, baik secara manual maupun menggunakan mesin sebagaimana bedsidemonitor yang ada di unit pelayanan Intensif. Ukuran manset harus disesuaikan dengan besarnya lengan pasien, karena ketidak sesuaian ukuran manset akan mengurangi validitas hasil pengukuran.
Data status hemodinamik yang bisa didapatkan adalah tekanan sistolik, tekanan diastolic, dan tekanan rata-rata arteri (Mean Arterial Pressure=MAP)
Sistolik pressure adalah tekanan darah maksimal dari ventrikel kiri saat systole.
Diastolic pressure adalah gambaran dari elastisitas pembuluh darah dan kecepatan darah saat dipompakan dalam arteri.
MAP adalah tekanan rata-rata arteri, menggambarkan perfusi rata-rata dari peredaran darah sistemik.

HEMODINAMIK PRESSURE VALUE
VALUE ABBREVIATION DEFINITION NORMAL RANGE FORMULA
Mean Arterial Pressure MAP Tekanan rata-rata yang dihasilkan oleh tekanan darah arteri disaat akhir cardiac cycle 70-90 mmHg 2D + 1S3
Cardiac out put CO Banyaknya darah yang dipompakan oleh ventrikel dalam satu menit. 5-6 L/min(at rest) HRXStroke volume
Stroke Volume SV Banyaknya darah yang dipompakan oleh ventrikel di setiap kali denyutan 60-130ml  COHR       X   1000
Central Venous pressure CVP Tekanan yang dihasilkan oleh volume darah di dalam jantung sebelah kanan 6-12 cm H2O4-15 mmHg Hasil pengukuran
Sangat penting bagi kita untuk mempertahankan MAP diatas 60 mmHg, untuk menjamin perfusi otak, perfusi arteria coronaria, dan perfusi ginjal tetap terjaga.

  1. b.      Invasive Blood Pressure (IBP)
Pengukuran tekanan darah secara invasive dapat dilakukan dengan melakukan insersi kanule ke dalam arteri yang dihubungkan dengan tranduser. Tranduser ini akan merubah tekanan hidrostatik menjadi sinyal elektrik dan menghasilkan tekanan sistolik, diastolic, maupun MAP pada layar monitor.
Setiap perubahan dari ketiga parameter diatas, kapanpun,dan berapapun maka akan selalu muncul dilayar monitor.
Ketika terjadi vasokonstriksi berat, dimana stroke volume sangat lemah, maka pengukuran dengan cuff tidak akurat lagi. Maka disinilah penggunaan IBP sangat diperlukan.
Pada kondisi normal, IBP lebih tinggi 2-8 mmHg dari NIBP
Pada kondisi sakit kritis bisa 10-30 mmHg lebih tinggi dari NIBP.

2.     CENTRAL VENOUS PRESSURE (CVP)

Merupakan  pengukuran langsung dari atrium kanan. Central venous pressure mencerminkan preload ventrikel kanan dan kapasitas vena,sehingga dapat diketahui volume pembuluh darah atau cairan dan efektifitas jantung sebagai pompa. CVP  adalah pengukuran tekanan di  vena cava superior atau atrium kanan.
  1. 1.      Indikasi Monitoring
    1. Gangguan volume sirkulasi darah, tetapi fungsi kardio pulmoner relative normal.
    2. Therapi cairan pada paska perdarahan, bedah trauma, sepsis, kondisi emergency dengan kekurangan cairan dan komponen darah.
  1. 2.      Pengukuran
    1. Apabila menggunakan Pressure tranduser, maka dalam satuan millimeter of mercury (mmHg)
    2. Apabila menggunakan Water manometer, maka dalam satuan centimeter air (cmH2O)
Untuk merubah dari mmHg →cm H2O adalah
mmHg X 1,36 = …..cmH2O
Sebaliknya untuk merubah dari cmH2O →mmHg adalah
cmH2O ÷1,36 = …mmHg
pasien dengan nilai CVP rendah, artinya Hipovolemik
pasien dengan CVP tinggi artinya overload cairan.
  1. 3.      Komplikasi
  • Hematothorax
  • Pneumothorax
  • Nerve injury
  • Arterial puncture
  • Thorxic duct perforation
  • Infeksi local/sistemik
  • Thrombosis
  • Emboli udara

Referensi
1. you tube cardiac contraction,  Nationwide children`s Hospital
2,J. Christopher Farmer, MD, FCCM. Pocket Advisor – ICU Management Authors Department of
 Medicine Division of Pulmonary and Critical Care Medicine Mayo Clinic Rochester, M


Tidak ada komentar:

Posting Komentar